JAGO BERINOVASI

Inovasi itu kebutuhan manusia , Ia adalah sikap atau wujud dari proses adaptasi manusia terhadap perubahan.  Inovasi itu sendiri bisa disebut sebagai hasil belajar manusia untuk bertahan hidup yang memang terasa sebagai cepat berubah, ambiguity, kompleks dan tidak menentu.

Faktanya dengan situasi dunia yang seperti itu  posisi manusia menjadi ada dua , ada insan yang inovative dan ada yang senang berada dizona nyaman , takut berubah dan sangat susah beradaptasi. Kebanyakan orang ada dilevel asal bekerja saja , yang penting dapat gaji. Sebagian lain apatis dan sebagian lain tukang berontak , protes , complain dan bekerja dengan terpaksa karena tuntutan orang lain semata.

Nah bisakah dengan perasaan seperti itu seseorang melakukan terobosan dan innovasi ? Namun Bagaimana pula dengan jutaan orang lain yang kemudian tetap bisa menginspirasi orang lain karena inovasi yang ia ciptakan

Mau Belajar adalah Kunci Utama

Ya betul untuk berinovasi memang butuh kemauan belajar dan kemampuan belajar yang terus menerus tiada henti.  Jika kita introspeksi sesungguhnya mudah untuk melihat kita masuk lingkaran yang mana ?  Sebagai pembelajar proaktif , yaitu yang senang bereksperimen, mencoba hal baru, mengamati perilaku orang sukses , mencatat ilmu ilmu baru , dan berani berkeliling tempat tempat baru untuk mengasah skill kehidupan.

Atau karena kita belum belum sudah merasa terbeban untuk belajar, mendengar kata  belajar yang terngiang adalah membaca buku yang bertumpuk tumpuk, dan ujian yang menyeramkan dan bahkan terasa “neg” karena membayangkan wajah orang tua dan guru atau coach yang galak dan misterius. Tidak heran bila ada yang mengambil jalan pintas untuk meraih sebuah gelar semata.

Pembelajar proaktif tentu saja akan menghasilkan ide baru dan inovasi.(berani hidup) sementara pembelajar yang ragu dan bimbang akan ada dalam lingkaran susah beradaptasi (hidup menderita) .

Dari newbie ke expert

Pertanyaannya adalah : Kenapa  pada beberapa orang potensi mencipta dan kreatif  tidak kunjung keluar. Alhasil kita terlalu lama menjadi pemula diperannya masing masing, menarik diri dan jauh dari kompeten atau expert.

Inovasi sendiri adalah : Sesuatu yang bisa membantu lebih banyak orang karena menarik, beda , mudah dilakukan dan benilai kemuliaan.  Di Level penemu karya  spektakuler kelas dunia bisa kita sebut dengan mudah mulai  dari penemu pesawat terbang sampai penemu aplikasi Facebook.    Sampai detik ini kita akan terkagum kagum dengan penemuan teknologi tersebut. Sebut juga seorang dokter yang beralih menjadi guru/ustad  dari India bernama Zakir Naik yang dengan terobosannya bisa membuka mata jutaan manusia lainnya tentang agama islam.

Dimasa Pandemi ini banyak sekali contoh pribadi yang tetap survive dan inovatif. Apapun perannya, seperti guru yang mencari model belajar yang bisa dilakukan walau dengan tanpa tatap muka, atau Dan beberapa orang yang kemudian banting setir dari pekerja kantoran menjadi penjual roti pinggir jalan. Kita juga bisa dengan mudah melihat contoh contoh orang melayani secara inovatif dan menjadi sangat elegan dan menginsprasi.

Contoh lain adalah munculnya “ warung kejujuran” yang mendorong orang untuk malu jika melakukan hal hal seperti mencuri dan korupsi. Terobosan yang dilakukan oleh masjid Jogokaryan, masjid yang tidak pernah memiliki saldo kas ,alih alih penyumbang dananya sangat banyak.

Masih ingat cerita seorang tukang becak di Semarang  yang jiwanya penuh dengan rasa kasih sayang yang mengantar jemput anaknya kuliah. Jiwanya yang terisi penuh dengan kemuliaan, adalah sebuah jembatan menuju sebuah karya bermutu tinggi ya, benar anaknya terinsiprasi dan berjuang keras belajar hingga berhasil mendapat beasiswa keluarnegri.

Kesemua sosok inovatif itu tentu saja tidak serta merta menjadi “expert” seperti yang kita akui saat ini. Mereka melalui tahaban kecil, kemenangan kemenangan kecil, dan proses mendaki belajar yang memerlukan mental tahan banting namun sekaligus rendah hati dan membumi. Anda bisa jadi salah satu dari mereka.

Buka asal beda, bukan pula untuk menjadi viral

Ada yang memaknai  berinovasi sebagai berani berbeda dan bisa masuk viral di media social. Jika memang bermakna mulia bisa kita kategorikan sebaliknya, namun jika justru mengajak kita pada situasi negative dan tidak produktif sangat berbahaya dampaknya.

Pada dasarnya menciptakan inovasi sama dengan melakukan 4 aktifitas bermanfaat  yaitu :

  • MENGEMBALIKAN SESUATU PADA TEMPATNYA
  • MEMUDAHKAN ORANG LAIN BELAJAR
  • MELEPASKAN DIRI DARI KOMPLEKSITAS MASALAH
  • MEMUDAHKAN ORANG LAIN UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH

Untuk melakukan hal diatas , kita tidak perlu memenuhi syarat Pendidikan tertentu, atau menjadi sekuat atlet kelas dunia, atau menjadi sosok kaya dan dermawan. Syaratnya adalah kita cukup menanam dengan tekun pada 4 lahan yang ada dalam diri kita , yaitu pikiran , fisik, perasaan dan Jiwa.

  1. Pikiran : Butuh saluran belajar, jika tercukupi maka kreatifitas akan muncul
  2. Perasaan : butuh saluran mencintai dan dicintai , Jika tercukupi akan menjadi energi yang bahkan seperti keajaiban yang mengagumkan
  3. Fisik : Butuh asupan dan latihan, jika tercukupi akan membuat imun terhadap penyakit dan kuat, dan menunjang aksi sehari hari.
  4. Jiwa : Butuh kemana kontribusi kita lebih tersalurkan untuk warisan. Jika tercukupi maka menjadi energi alasan kita hidup lebih bermanfaat.

Tugas utama anda adalah berinovasi . La Tahzan anda masuk kategori potensi besar untuk berinovasi.

La Tahzan dan bersyukur lah karena anda sangat potensial untuk inovativ , alih alih bersedih dan menderita karena tidak tercukupi kebutuhan kebutuhan tersebut diatas. Karena anda tercipta unik dan special. Ada maksud dan amanah yang membanggakan selaras dengan betapa pentingnya kehadiran anda diperan anda saat ini. Anda bahkan sangat potensial untuk menjadi inovatif, Master at Inovating.

Saat menanam yang terbaik adalah 10 tahun yang lalu, dan saat terbaik berikutnya adalah sekarang. Tidak ada kata terlambat , Tanamlah bibit pengetahuan yang baik, rasa cinta yang agung,  bikin  otot tubuh anda  kuat dan sehat serta jangan lupa bermimpi ingin mewariskan satu saja hal mulia kepada anak cucu kita. Satu hal sederhana bisa merubah dunia lewat diri anda. Saatnya anda jago berinovasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *